Accurate Hijri Calculator (AHC) adalah software yang dapat digunakan untuk menghitung posisi dan kemungkinan ketampakan hilal (kemungkinan untuk hilal berhasil dirukyat) saat waktu matahari terbenam (maghrib) setelah fase konjungsi bulan (new moon atau ijtima’) telah terjadi. Hal ini digunakan sebagai patokan dalam penentuan awal bulan di kalender Hijriah. Software ini dibuat bertujuan untuk membantu umat muslim dalam memperkirakan kapan permulaan bulan hijriah, membuat kalender untuk beberapa tahun ke depan, membandingkan berbagai kriteria penentuan awal bulan hijriah, dan sebagai bahan edukasi kepada masyarakat awam tentang isu-isu terkait kalender hijriah saat ini. Software ini mengakomodasi berbagai kriteria visibilitas hilal (dalam metode hisab imkanurrukyat) yang sekarang digunakan oleh beberapa organisasi muslim di dunia. AHC pertama kami dikembangkan di tahun 2012 dan dipublikasikan di link. Berbeda dengan versi partamanya yang dibuat dengan Graphical User Interface (GUI) menggunakan Delphi, sekarang AHC bertransformasi menjadi Python package yang dapat dijalankan (dipanggil) di terminal (Linux and Windows) tanpa tampilan GUI. Akan tetapi, kita bisa menjalankan AHC dengan Jupyter notebook untuk mendapatkan tampilan interaktif layaknanya GUI seperti yang dicontohkan dalam tutorial berikut.
Download hasil perhitungan
Year | Muharram | Shafar | Rabiul Awwal | Rabiuts Tsani | Jumadil Ula | Jumadil Akhir | Rajab | Syaban | Ramadhan | Syawal | Dzulqadah | Dzulhijjah |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1444 | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img |
1445 | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img |
1446 | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img |
1447 | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img |
1448 | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img |
1449 | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img |
1450 | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img |
1451 | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img |
1452 | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img |
1453 | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img |
1454 | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img | calc,img |
Developer
Software ini dikembangkan oleh Abdurro’uf, seorang astronom indonesia yang sekarang bekerja sebagai peneliti di Department of Physics and Astronomy, The Johns Hopkins University and The Space Telescope Science Institute (STScI). Saran, pertanyaan, atau laporan bugs dapat dikirimkan melalui email ke abdurroufastro@gmail.com or fabdurr1@jhu.edu.
Installation
Untuk menginstall AHC, pertama clone AHC package ke folder (directory) yang anda inginkan (di laptop/komputer). Setelah itu masuk ke folder ahc
dan lakukan penginstallan. Anda bisa melakukanya dengan mengikuti commands berikut.
git clone https://github.com/accuhijri/ahc.git
cd ahc
python -m pip install .
Untuk dapat menggunakan AHC, anda perlu menempatkan file de421.bsp
di directory tempat anda bekerja. File ini sudah termasuk dalam ahc
package dan dapat dicopy ke directory tersebut. Alternatif lain bisa mendownload file tersebut langsung dari website NASA dengan menggunakan command berikut.
wget https://ssd.jpl.nasa.gov/ftp/eph/planets/bsp/de421.bsp
Terakhir, anda perlu menginstall geopandas jika ingin membuat peta vibilitas hilal menggunakan AHC. Untuk menginstalnya, anda bisa menggunakan command berikut, dengan asumsi anda telah mempunyai conda
terinstal di komputer.
conda install -c conda-forge geopandas
Beberapa fitur
1. Calculate the data of hilal (i.e., crescent)
Di contoh ini, kita akan mencoba memperkirakan kapan awal bulan Syawal 1444 hijriah dengan menggunakan beberapa kriteria yang diadopsi oleh beberapa organisasi islam di seluruh dunia. Pada dasarnya untuk memperkirakan awal bulan hijriah kita perlu tahu posisi bulan terhadap horizon (ufuk) saat waktu matahari terbenam (maghrib) setelah terjadinya konjungsi (ijtima’).
Pertama-tama, kita memanggil class hilal
.
from ahc.hilal import hilal
# input the hijri year and month.
# since we want to get crescent (i.e., hilal) visibility maps later, so we set calculate_maps=True
# plus_1day input agrument indicates that we want to also calculate the visibility maps for 1 day after the conjunction (i.e., new moon phase)
hijri_year = 1444
hijri_month = 10 # syawal is 10th month in Hijri calendar
calculate_maps = True
plus_1day = True
hl = hilal(hijri_year=hijri_year, hijri_month=hijri_month, calculate_maps=calculate_maps, plus_1day=plus_1day)
Kemudian kita bisa menngunakan fungsi calculate_hilal_data
untuk mendapatkan data hilal waktu maghrib di hari terjadinya konjungsi (lokal). Kita juga bisa menghitung data hilal untuk hari-hari berikutnya dengan mengatur masukan delta_day
pada fungsi tersebut. Untuk menggunakan fungsi ini kita perlu memasukkan koordinat lokasi dan time-zone. Daftar time-zone yang diterima oleh AHC dapat dilihat di sini.
# location and time-zone
latitude = 3.595196
longitude = 98.672223
elevation = 23.0
time_zone_str = 'Asia/Jakarta'
loc_name = 'INDONESIA Medan'
hl.calculate_hilal_data(latitude, longitude, elevation, time_zone_str, loc_name=loc_name, delta_day=0)
2. Mendapatkan peta posisi bulan
Selain mendapatkan data hilal, kita juga bisa mendapatkan peta posisi bulan saat maghrib, yang meliputi peta ketinggian bulan, elongasi (geocentris dan topocentris), perbedaan tinggi bulan dan matahari (arc of vision; ARCV), ketebalan cahaya bulan, dan umur bulan sejak konjungsi dalam UTC. Berikut ini adalah command untuk mendapatkan peta ketinggian bulan.
hl.map_moon_altitude()
Mendapatkan peta ARCV (beda tinggi bulan dan matahari)
hl.map_moon_sun_altitude_difference()
Mendapatkan peta elongasi topocentris
hl.map_moon_elongation()
Mendapatkan peta elongasi geocentris
hl.map_moon_geocentric_elongation()
Mendapatkan peta ketebalan cahaya bulan
hl.map_moon_width()
Dan mendapatkan peta umur bulan dalam UTC.
hl.map_moon_age_utc_localsunset()
3. Medapatakan peta visibilitas hilal berdasarkan berbagai kriteria
Ada enam kriteria yang saat ini tersedia di AHC: MABIMS, Odeh, Wujudul Hilal, Turkey, Danjon, and Itjima Qobla Ghurub. Daftar kriteria ini dapat dilihat dengan memanggil fungsi list_hilal_visibility_criteria
. Sebenernya tidak semua kriteri tersebut adalah kriteria visibilitas hilal (imkanurrukyat). Kriteria Wujudul Hilal and Ijtima Qobla Ghurub tidak diperuntukkan untuk memprediksikan ketampakan hilal. Kriteria Wujudul Hilal saat ini digunakan oleh PP Muhammadiyah di Indonesia untuk menghitung kalender Hijriah.
3.1. Peta ketampakan hilal berdasarkan kriteria MABIMS
Kriteria ini saat ini digunakan oleh pemerintah (Kementerian Agama) Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Berdasarkan kriteria ini, hilal dapat teramati jika ketinggianya melebihi 3 derajat dan elongasi geocentris nya melebihi 6.4 derajat.
hl.map_hilal_visibility('MABIMS')
3.2. Crescent visibility map based on Odeh criterion
Kriteria ini diusulkan oleh Mohammad Odeh dalan paper beliau Odeh et al. (2016) yang dipublikasikan oleh Journal of Experimantal Astronomy. Kriteria ini disusun berdasarkan data observasi sebanyak 737 dan menggunakan parameter ketebalan cahaya bulan (yang setara dengan elongasi) dan beda tinggi bulan dan matahari (ARCV).
hl.map_hilal_visibility('Odeh')
3.3. Crescent visibility map based on Terkey criterion
Kriteria ini diusulkan dalam International Hijri Calendar Union Congress in Istanbul in 2016 (news) untuk digunakan sebagai kriteria tunggal penanggalan hijriah global. Deskripsi lengkap kriteria ini dapat dilihat di sini. Pada dasarnya, kriteria ini dibentuk dari kriteria visibilitas hilal dengan tambahan dua syarat (kondisi). Kriteria visibilitas hilalnya adalah tinggi hilal minimal 5 derajat dan elongasi topocentris minimal 8 derajat. Dua syarat tambahannya adalah: (1) kondisi hilal untuk dapat dilihat (berdasarkan rumus di atas) harus terjadi di suatu tempat di bumi dimana waktu sunset lokal lebih awal dibandingkan dengan waktu tegah malam (perhantian hari kalender Masehi) 00:000 GMT.; dan (2) konjungsi terjadi sebelum waktu fajar di Selandia Baru.
hl.map_hilal_visibility('Turkey')
3.4. Crescent visibility map based on Danjon limit
Berdasarkan kriteria ini, hilal dapat dilihat jika elongasinya melebihi 7 derajat.
hl.map_hilal_visibility('Danjon')
3.5. Cresecent map based on Wujudul Hilal criterion
Berdasarkan kriteria ini, bulan baru dapat dimulai jika konjungsi telah terjadi dan bulan terbenam setelah matahari terbenam.
hl.map_hilal_visibility('Wujudul Hilal')
3.6. Map of Ijtima Qobla Ghurub
Berdasarkan kriteria ini, bulan baru dapat dimulai (setelah maghrib) jika konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam.
hl.map_hilal_visibility('Ijtima Qobla Ghurub')